Welcome!!

Selamat Datang Di Blogku!! Datangi terus Blogku, dan dapatkan tips-tips dariku..

Selasa, 29 November 2011

Ibu,, Aku mencintaimu.. (Cerpen By Bella..) Copas nih,,

Ku ambil sedikit cahaya yang kau beri padaku,cahaya itupun menjelma menjadi lembaran do’a dan lembaran do’a itu akan ku isi kata-kata indah seperti semuanya yang kau beri kepadaku  sosok mu sangat berarti untukku.
            Saat jeritan tangisku pertama kali terucap saat itu tangisan bahagia berjatuhan dari matamu,kau mencium pipi mungilku dengan bibir merahmu,kau menyusuiku dengan rasa bahagia,seiring berjalannya waktu aku tumbuh besar sampai sekarang ini.
            Banyak pengalaman sedih yang ku alami saat bersamamu,ketika ku sakit hati gelisah menyelubungimu,tapi ketika kau sakit apa dayaku atas semua ini hanya air mata yang bisa ku keluarkan tapi apa?air mata itu malah menjadi beban bagimu.aku mendengar namaku disebutnya LAGI dalam magribNya kali ini..

seketika darahku mengalir begitu cepat..Ya Allah..ternyata  ibuku benar2 menyebut namaku dalam doanya..dalam tangisnya, hatiku membiru..IBU.. aku tak mampu mengucapkannya langsung kehadapanmu lewat ini.. izinkan aku mengungkapkan perasaanku saat ini UNTUK MU YG TERINDAH ..
            IBU.. Pada kesunyian dunia yang terlalu dingin untuk bersuara.Dan disela-sela godaan sang Angin pada pepohonan.Sejenak mengantarkanku pada perenungan tentang seorang Ibu.Wanita yang memberikanku curahan kasih sayang tanpa henti.
Ia laksana melati yang tebarkan harum wewangian tanpa pernah meminta balasan. Ia jugalah yang memberikan tempat bernaung untuk anak-anaknya.

            Takkan pernah sanggup membalas curahan kasih sayangnya padaku.Takkan pernah mampu menghitung ribuan cintanya padaku.Sembunyikan peluh yang membasahi tanah demi diriku.Membasuh airmata yang terurai karena tingkahku.Ia tanamkan harapan pada jiwa sesosok anak manusia.Membingkaikan mahkota dikepala sebagai simbol penerus masa depan.

            Rela geletakkan tubuhnya pada kasur yang bersimbah darah.Umpatan, cacian, dan makian yang terdengar takkan menyurutkan ikhlasnya.Ia bahkan rela menanggalkan arti sebuah kebahagiaan.Ia bahkan rela bersujud dihadapan anjing-anjing kekuasaan.

Membelaiku saat tubuh terasa lemah oleh goresan-goresan waktu.Mengobatiku saat hati tercabik-cabik oleh jilatan para serigala.Membimbingku saat dua sisi memaksaku untuk memilih.Sehingga bimbang tak lagi melekat di peraduan akal dan pikiran.Tak pernah sedikitpun terucap kata pamrih darinya.Walau seharusnya ia mampu untuk memintanya kembali. Ibu.. Ya.. Ibu..Engkau menuntunku disetiap waktu menuju arah yang tepat.Engkau antarkan aku didepan gerbang kebahagiaan.
            Gerbang yang semestinya aku tapakkan laju langkahku.Hingga tak pernah ku sadari bahwa kau selalu mengawasiku bila ku terjatuh.Kau mengajarkan padaku tentang apa arti hidup.Agar aku dapat tetap tegar hadapi waktu yang selalu menikamku dengan perih. Menatap pasti setiap mimpi yang kan berarti.
            Mewujudkan semua keinginanku meski tak mudah untuk kau penuhi.Engkaulah yang selalu senandungkan suka disaat duka.Hingga duka yang kau jinakkan mampu terevolusi menjadi suka.Engkaulah yang selalu memberiku nuansa disaat hati terasa gundah. Memapahku pada kesejukkan bahumu ketika ku bersedih.
            Saat dimana hati ini terlalu letih untuk menapaki hari.Kau sejukkan nuraniku ketika ku terkapar dalam kesenjangan lingkungan. Mereduksikan amarahku dalam kelabilan masa remaja.Ketika jalan terjal hidupku menemui statis,Kau memberiku wejangan-wejangan indah yang bermakna.Hingga tak pernah sekalipun kau membiarkanku terjebak dalam nestapa.Sebuah pengorbanan yang tak pernah mampu ku balas hingga akhir zaman. Selama hayat masih dikandung badan.
Sepanjang masa, takkan pernah ku lupakan dirimu Ibu..
akan ku beri kata-kata yang kurangkai dalam bentuk lembaran do’a dan harapanku  hanya untukmu..untukmu pahlawan hidupku

Ya Allah..
Wahai Tuhanku..
Berikanlah kebahagiaan pada ibuku hingga akhir waktu.
Karena aku akan membahagiakannya
   sebagai bukti bahwa aku cinta padanya.

Setulus kasih sayangku sebagai seorang anak.
Aku akan bersujud dan merebahkan lututku ditelapak kakinya.
Ia pasti kecewa jika kejamnya kehidupan membuatku terjungkal.


Oleh karena itu, aku harus bangkit dari keterpurukkan yang selama ini membelenggu.Menyusuri setiap mimpi dan harapan yang menggarisi cita-cita.
Membalas kepercayaan yang telah terbangun darinya.
Hingga ku dapat taklukkan gelombang pasang yang menerjang.
Dan mengokohkan diri agar tak mudah hancur terbawa arus.


Wahai Ibuku..
Aku berjanji untuk tidak menjadi seorang pengecut.
Seperti yang kau idam-idamkan dariku.
Aku juga tidak ingin seperti mereka yang keluar rumah dengan perasaan takut.
 Hingga membuat langkah mereka menjadi gemetar
 dalam gambar hari esok yang kian berwarna pekat.
 Ibu

maafkanlah jika aku selalu merasa malu mengutarakan isi hatiku ini dihadapanmu.
Mencoba beranikan diri untuk merangkai makna dari tangisan jiwa disepanjang malam.
Karena hanya dari coretan-coretan ini aku mampu melukiskan besar rasa cintaku padamu.
Hingga keluh kesah inilah yang akan menuntunku untuk menjadi tegar.

Percayalah Ibu..
Percayalah bahwa pengharapanmu padaku takkan pernah membuatmu kecewa. Akan ku pelihara selalu senyumku agar tak menjadi palsu.
Akan ku nikmati kesedihan dan berusaha menjadi tangguh.
Akan ku hadapi hidup ini dengan iman dan kesabaran.
Serta mensyukuri karunia yang telah diberikan oleh-Nya seluas langit dan bumi.
Sekali lagi.. Terimakasih Ibu.. terimakasih atas segala materi yang telah kau beri.
Terimakasih atas segala petuah yang telah kau hidangkan pada diri ini.
Dari ujung hati ini, ijinkanlah buah hatimu untuk berikrar ikhlas tentang ungkapan rasa .
            telah habis kata-kataku untuk mengagumi kebaradaanmu,tak bisa ku bayangkan kalau aku harus berpisah denganmu,betapa sedihnya hati ku ini,dulu pernah ibuku terkena penyakit yang sangat menyeramkan,tapi aku tidak berdaya di dekatnya,aku hanya merepotka bagi keluargaku yang juga berada didekat ibuku saat ini.
            12 juli 2011,yahh saat itu ibuku telah bertambah usia,ku tatap wajahnya yang sudah bergariskan keriput-keriput,ku tatap kakinya betisnya sangat besar dan ku tatap tubuhnya yang sering kali mengalami kesakitan.
            Ku bangun dari tidurku,ku lihat ibu sudah bangun dan menyiapkan makan pagiku padahal ku menyetahui bahwa ibuku masih sangat ngantuk ‘’happy birtday ya bu’’ ku ucapkan kalimat itu didepan ibuku.
            Sekejap tetesan air mata keluar dari mata ibuku,ibupun memelukku sampai aku tak saggup menahan airmata yang telah membendung di mataku ‘’makasih ya sayang ‘’balas nya kalimatku ibupun menyecup keningku.
            Akupun  makan dengan makanan yang dimasak dengan tangan ibuku sendiri ‘’kasih ibu..kepada beta tak terhingga sepanjang masa hanya memberi tak harap memberi bagai sang surya menyinari dunia’’ lagu  itu terdengar dari salah satu stasiun televisi,akupun menangis ‘’aku sayang ibu’’kataku sambil memeluk tubuh ibuku.
            Aku punya kado istimewa untuk ibuku,huft...tapi kado yang aku berikan tidak sebanding dengan apa yang telah ibu ku berikan kepadaku,aku sangat malu memberi kado yang hanya kotak kecil dan menurutku kado ini tidak berarti apa-apa baginya.
            Terpaksa aku menunda kado yang akan ku berikan dan rencananya ku akan memberikannya nanti malam,akupun berangkat sekolah diantar oleh supirku,sampai disekolah aku disambut ria teman-temanku,aku hanya tersenyum kecil.
            Dikelas keadaan ku saat itu adalah bingung,apakah pantas aku memberi kado kecil ini kepada ibuku? itulah pertanyaan yang menghantuiku saat ini ‘’vira,menurut kamu gimana? Hari ini ibuku akan ulang tahun aku punya kado untuk ibuku,tapi aku malu
mengasihnya’’kataku ‘’malu?emang kenapa?’’ tanyanya ‘’isi kado yang akan ku beriakan
tak sebanding dengan apa yang ibu ku telah berikan?’’kataku ‘’enggak apa-apa kali,kamukan masih kecil,siapa tahu kalau sudah besar kamu bisa balas budi kepada ibumu’’kata vira ‘’tapi menurut aku bales budi dengan orang tua kita tidak seutuhnya dengan materi’’kata enzel
            ‘’terus dengan apa?’tanya vira ‘’menurut aku dengan berbakti kepada orang tua kitapun bisa membalas budi kepada ibu kita’’jawab enzell ‘’iya ya benar juga,jadi kamu kasih aja kado itu kepada ibumu ‘’usul vira.
            ‘’emm oke deh makasih teman-teman telah membantuku’’kataku ,pulang sekolah tiba,akupun masuk kekamarku kebetulan ibuku sedang pergi tapi tak tahu kemana,aku menggengam  kado ku ini di depan dadaku ,kado itupun ku letakkan di kamarku.
‘’kring-kring’’ telepon rumahku berbunyi ‘’hallo selamat siang’’kata seseorang yang tak ku kenali suaranya ‘’iya,ada apa?’’tanya ku ‘’betul ini bella’’tayanya ‘’iya memang kenapa?’’tanyaku ‘’dengan sangat berduka saya menyampaikan bahwa ibumu kecelakaan lalu lintas ‘’mendenga perkataan itu perasaaanku bercampur aduk.
‘’apa?dirumah sakit  mana?’’tanyaku dengan sangat sedih,akupun lalu menuju rumah sakit yang telah diberitahu tahu orang seorang wanita yang menelopon tadi.
Sampai dirumah sakit aku bertanya kepada resepsionis,lalu resepsionisnya pun menunjukan kamar ibuku,akupun berlari menuju kamar ibuku sambil memegang erat kado yang akan ku berikan kepada ibuku.
‘’ibu’’sepatah kataku ketika ku membuka pintu,aku kembali masuk dan membuka hordeng yang menutupi  tempat tidur ibuku..’’iiibbbbuuuuuuuuuuu’’teriakku melihat ibuku sedang jatuh pingsan di kamar tidur rumah sakit itu.
Aku duduk disamping ibuku sampai akhirnya ibuku terbangun ‘’bella’’kata ibuku dengan suara kecil,akupun kaget melihat ibuku telah bangun dari pingsan,’’ibu..ibu sudah sadar,bella mau kasih kado ini untuk ibu’’kataku
‘’nak,kamu anak yang baik sekali’’kata ibuku dengan suara yang sangat lembut ‘’aku yang harus berterima kasih pada ibu,ibu yang telah membesarkan aku sampai aku besar seperti ini’’kataku.
Ibuku tersenyum dan kamipun saling berpelukan satu sama lain.


---------------------------------THE AND-----------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kalau butuh, Comment Pliss